Jumat, 07 Februari 2014

Kata-Kata Mutiara Islami

Koleksi kata mutiara motivasi islami. Kata-kata mutiara ini diambil dari artikel Motivasi Islami sendiri, tentu saja dari Al Quran, Hadits, dan berbagai sumber lainnya yang tidak bertentangan dengan nilai Islam.

Terbaru

Goto page: 1 2
Percaya diri bukan sekedar dianggap hebat, namun memang sudah hebat sejak lahir. Hanya saja persepsi diri kita yang menghalangi kehebatan kita masing-masing. — Rahmatmotivasi-islami.com
“Jika sore tiba, janganlah tunggu waktu pagi, jika pagi tiba, janganlah tunggu waktu sore. Manfaatkan masa sehatmu sebelum tiba masa sakitmu dan manfaatkan masa hidupmu sebelum tiba ajalmu.” — Ibnu Umar, Putra Umar bin Khattab
Orang yang reaktif seolah orang yang hanyut tidak berdaya di derasnya sungai, dia bergerak sesuai dengan arahnya aliran sungai dan terombang-ambing.

Sementara orang yang proaktif seperti orang yang memiliki perahu atau speedboat yang kuat sehingga dia bisa bergerak kemana saja sesuai yang dia kehendaki tidak peduli kemana aliran sungai yang mengalir.
 — Rahmatfacebook.com/motivasi.islami
Hanya orang bodoh yang membuang emas gara-gara tidak murni lagi. Emas itu tetap berharga meski kemurniannya 99%, bahkan 50%, bahkan hanya butiran emas pada tumpukan pasir.

Nila setitik, rusak susu sebelanga, tidak berlaku pada semua hal.

Artinya jangan membuang peluang berharga atau peluang kebaikan hanya karena ada masalah atau kekurangan.
 — Rahmat,facebook.com/motivasi.islami
Saat ujian terus menempa
Saat seolah tidak ada yang mendukung
Saat seolah tidak ada yang membantu

itu mungkin teguran dari Allah,
agar kita sadar, bahwa hanya Allah tempat bergantung
agar kita ingat, hanya kepada Allah kita mohon pertolongan

Mohonlah pertolongan dengan shabar dan shalat
 — Rahmat,facebook.com/motivasi.islami
Hati-hati …

Merasa sudah membaca, padahal belum
Merasa sudah berpikir, padahal belum

Tahukah Anda, bahwa fenomena ini terjadi justru di zaman informasi seperti saat ini. Manusia lebih emosional, ketimbang logis. Munculah konsep Marketing in Venus.

Saya tidak menuduh Anda seperti itu, namun ada baiknya kita meningkatkan kualitas diri, yaitu:
Lebih sabar dalam membaca, sehingga benar-benar paham.
Lebih jernih dalam berpikir, dengan logika dan ilmu yg memadai.

Saat Anda menguasai ini, percayalah Anda akan menjadi pribadi yang unggul.
 — Rahmatfacebook.com/motivasi.islami
Jika Anda menemukan jalan buntu,
maka carilah jalan yang lain.
Percayalah, jalan itu ada.

Jika ada satu batasan menghalangi Anda,
jangan terhenti karena satu penghalang
sebab pintu menuju solusi dan tujuan itu masih banyak.

Tetap semangat sahabat …
 — Rahmatfacebook.com/motivasi.islami
Yang terpenting bukan masalah apa yang menimpa kita, yang terpenting adalah bagaimana cara menghadapi masalah itu dengan benar. — Rahmatfacebook.com/motivasi.islami
Orang berpikiran besar, tidak akan terganggu atau terhentikan oleh masalah-masalah kecil. — Rahmatfacebook.com/motivasi.islami
Sesungguhnya Allah suka kepada hamba yang berkarya dan terampil (professional atau ahli). Barangsiapa bersusah-payah mencari nafkah untuk keluarganya maka dia serupa dengan seorang mujahid di jalan Allah Azza wajalla. — (HR. Ahmad)Hadist
“Apabila hamba itu meninggalkan berdoa kepada kedua orang tuanya, niscaya terputuslah rezeki daripadanya. — (HR. Al-Hakim dan ad-Dailami)Hadist
Sesungguhnya orang-orang yang beriman, mengerjakan amal saleh, mendirikan shalat dan menunaikan zakat, mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. — (QS.2:277)Al Quran
Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan meperlipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezki) dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan. — (QS.2:245)Al Quran
Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui. — (QS.2:216)Al Quran
Kehidupan dunia dijadikan indah dalam pandangan orang-orang kafir, dan mereka memandang hina orang-orang yang beriman. Padahal orang-orang yang bertakwa itu lebih mulia daripada mereka di hari kiamat. Dan Allah memberi rezki kepada orang-orang yang dikehendaki-Nya tanpa batas. — (QS.2:212)Al Quran
Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu’, — (QS.2:45)Al Quran
Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. — (QS.16:18)Al Quran
Barangsiapa mengutamakan kecintaan Allah atas kecintaan manusia maka Allah akan melindunginya dari beban gangguan manusia. — (HR. Ad-Dailami)Hadist
Cintamu kepada sesuatu menjadikan kamu buta dan tuli — (HR. Abu Dawud dan Ahmad)Hadist
Tiada makanan yang lebih baik daripada hasil usaha tangan sendiri. — (HR. Bukhari)Hadist

Kamis, 06 Februari 2014

Adab Menggunakan Pakaian





Pakaian merupakan salah satu nikmat sangat besar yang Allah berikan kepada para hambanya, Islam mengajarkan agar seorang muslim berpakain dengan pakaian islami dengan tuntunan yang telah Allah dan Rasul-Nya ajarkan. Berikut ini adalah adab-adab berkenaan dengan berpakaian

Sholat Tahajud

Pengertian Sholat Tahajud
Sholat tahajud merupakan sholat sunnah yang dilakukan pada waktu malam hari dalam satuan dua rakaat satu kali sala, pada waktu malam hari yaitu pada sepertiga malam akhir, atau setengah malam akhir, atau mendekati dua pertiga malam hingga waktu menjelang sholat subuh. Sholat sunnah tahajud dalam bahasa arab disebut Sholatun Lail yang artinya sholat di malam hari. Mengenai waktu pelaksanaan sholat tahajud para ulama memiliki pendapat yang berbeda ada yang mengatakan bahwa

Tata Cara Sholat Yang Benar Sesuai Tuntunan Nabi

Nah sebelum kita membahas tata cara sholat yang benar menurut tuntunan nabi, terlebih dahulu saya akan menjelaskan pengertian sholat,syarat dan rukun shalat terlebih dahulu

1. pengertian 
 Shalat secara bahasa berarti berdo’a. dengan kata lain, sholat secara bahasa mempunyai arti mengagungkan. Sedangkan pengertian shalat menurut syara’ adalah ucapan-ucapan dan perbuatan-perbuatan tertentu, yang dimulai dengan takbiratul ihram dan diakhiri dengan salam. Ucapan di sini

Rabu, 05 Februari 2014

Adab Makan

بِسۡمِ ٱللهِ ٱلرَّحۡمَـٰنِ ٱلرَّحِيمِ
Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi Wasalam telah menunjukkan adab makan yang  boleh diikuti dan diteladani kerana kita diwajibkan menjaga kesihatan tubuh badan agar sentiasa sihat sebab ia adalah amanah daripada ALLAH SWT…

Membersihkan Tangan
.
Mulakan Dengan Membaca Bismillah
Dari ‘Aisyah r.a. berkata: Rasulullah SAW bersabda, “Apabila seorang daripada kamu hendak makan, sebutlah nama Allah ( ‘Bismillah’ ). Jika dia terlupa menyebut nama Allah pada awal (mula makan), maka sebutlah ‘Bismillahi awwaluhu wa akhirahu’ ” (HR Abu Dawud dan atTirmidzi.)
.
Doa Setelah Selesai Makan
.
Makan Dan Minum Perlulah Dalam Keadaan Duduk Tidak Berdiri,
Makan dan minum perlulah dalam keadaan duduk tidak berdiri, baik sekali makan keadaan duduk dengan menegakkan sebelah lutut sambil menekan perut. Hikmahnya dapat mengawal kuantiti makanan disamping mengatasi kembung, sembelit dan senak perut,
.
Makan Berjamaah
Sunat makan secara berjamaah kerana banyak keberkatan yang terkandung didalamnya.  “Berjamaahlah dalam menyantap hidanganmu dan sebut nama Allah padanya, nescaya akan mengandungi berkat bagimu.” (Hadits Shahih).
Berkenaan dengan seseorang yang datang kepada Rasulullah SAW dan ia berkata: “Wahai Rasulullah, kami ini setiap kali makan tidak pernah kenyang.” Maka Rasulullah berkata: “Pasti masing-masing kamu makan sendiri-sendiri.” Orang itu menjawab: “Benar, Ya Rasulullah!” Rasulullah berkata: “Berjamaahlah dalam menyantap makananmu.”
.
Gunakan Shahfah/Qash’ah
Makan berjamaah di atas hamparan dengan dengan menggunakan Shahfah/Qash’ah (talam/dulang) merupakan salah satu sunnah Nabi yang harus diikuti, tidaklah makan diatas meja makan dan tidak pula menggunakan Sukurrajah.
Ibnu Hajar berkata: “Sukurrajah itu tidak digunakan kerana mereka (Rasulullah dan para sahabat) tidak pernah menggunakannya, kebiasaannya mereka makan bersama-sama (dengan Shahfah) atau makan dengan menggunakan sukurrajah itu menjadikan mereka tidak merasa kenyang.” (Al-Fath 9/532).

.
Gunakan Tangan Kanan (Tangan Kiri Dilarang)
Nabi SAW juga mengajar untuk kita makan dan minum menggunakan tangan kanan. Dari Jabir r.a. berkata, Rasulullah SAW bersabda: “Jangan engkau makan dengan (tangan) kirimu, sesungguhnya syaitan itu makan dan minum dengan (tangan) kirinya.” (HR Muslim)
Dari Salamah bin al-Akwa’ r.a., seorang lelaki sedang makan dengan tangan kirinya berhampiran dengan Rasulullah SAW Maka Baginda SAW berkata: “Makanlah dengan tangan kananmu”. Lelaki itu berkata: “Aku tak boleh”. Baginda menjawab, “Engkau tidak boleh!? Tidaklah yang menghalangnya kecuali sifat bongkak!! Kemudian tidak dapat diangkat tangannya ke mulut.” (HR Muslim)
.
Galakan Guna Tiga Jari.
Dari Ka’ab bin Malik r.a., “Aku melihat Rasulullah SAW makan menggunakan tiga jari..(ibu jari, jari telunjuk dan jari tengah)” (HR Muslim)
.
Menjamah Secubit Garam
Nabi Muhammad SAW juga menyuruh menjamah secubit garam sebelum makan untuk menolak 70 macam penyakit dan ambil secolek lagi dengan jari manis tangan kanan setelah makan.
.
Mula Makan Dari Tepi (Pinggir)
Dari Ibn Abbas r.a., Nabi SAW bersabda: “Keberkatan terdapat di tengah-tengah makanan, maka mulakan makan dari tepi dan jangan mulakan makan dari tengah” (HR Abu Dawud dan Tirmidzi)
.
Makan Yang Berhampiran.
Makanlah makanan yang ada dihadapan anda dan jangan menjangkau makanan yang ada pada hidangan yang lain.
Dari Umar bin Abi Salamah r.a. berkata, aku merupakan hamba di rumah Rasulullah SAW, dan pernah tanganku menjalar-jalar ke serata hidangan (ketika hendak makan). Maka Rasulullah SAW berkata: “Wahai budak, ucapkan ‘Bismillah’, makanlah dengan tangan kananmu dan makanlah apa yang hampir denganmu.” (HR Bukhari dan Muslim)
.
Makanlah Dengan Rendah Diri
Makanlah dengan penuh perasaan tawadduk dan jangan makan dengan gaya yang bangga, sombong dan angkuh.
.
Makanlah Dengan Berpada-Pada
Jika makanan yanga ada itu sedikit sedang tetamunya terlalu ramai maka janganlah makan sampai terlalu kenyang. Nabi Muhamad SAW melarang makan dengan banyak dan melampau.
Diriwayatkan bahwa para sahabat berkata dari Rasulullah SAW:
نحن قوم لا نأكل حتى نجوع وإذا أكلنا لا نشبع
Kita (kaum muslimin) adalah kaum yang hanya makan bila lapar dan berhenti makan sebelum kenyang.
.
Galakan Bercakap
Imam Abu Hamid al-Ghazali dalam kitab al-Ihya mengatakan bahawa termasuk etika makan ialah membicarakan hal-hal yang baik sambil makan, membicarakan kisah orang-orang yang shalih dalam makanan.
Menurut al-Hafidz dan Syaikhul Islam Ibn al-Qayyim rh, pendapat yang benar ialah Nabi SAW bercakap dan berbual semasa makan. Dalam kitabnya alZaad, “Ada kalanya Nabi SAWbertanya apakah menu pada hari ini dan memuji menu tersebut.” (HR Muslim). “Dan ada kala Nabi SAW mengajar adab dan susila makan kepada kaum keluarganya, ada ketika Nabi SAW sentiasa menggalakkan tetamu beliau supaya menambah laukpauk dan minuman.” (HR al-Bukhari).
Ketika makan janganlah terlalu banyak bercakap atau bercakap apabila makanan penuh di dalam mulut. Janganlah juga bercakap mengenai hal-hal yang boleh menimbulkan rasa jijik atau loya.
.
Larangan Mencela Makanan
Dari Abu Hurairah r.a. berkata: “Tidak sekali-kali Rasulullah SAW mencela makanan. Jika Baginda menyukainya, maka Baginda makan. Jika Baginda tidak menggemarinya, maka Baginda tidak makan” (HR Bukhari dan Muslim)
.
Tidak Bersandar Ketika Makan
Dari Abi Juhaifah Wahb bin Abdullah r.a. berkata: Rasullah SAW bersabda, “Aku tidak makan sambil bersandar” (HR Bukhari)
.
Kutip Makanan Yang Terjatuh.
Jika ada butiran makanan yang terjatuh maka kutiplah ia semula. Jangan disisakan sebutir nasi / makanan pun yang masih elok, kerana makanan adalah nikmat Allah yang patut dimuliakan dan ia juga turut berzikir pada Allah SWT.
Dari Jabir r.a., Sabda Rasulullah SAW., “Apabila jatuh sebahagian (kecil) makanan seorang dari kamu, ambil dan buang bahagian yang terkena kotoran dan makanlah ia, dan jangan tinggalkan ia untuk syaitan, dan jangan dia menyapu tangannya dengan kain sehingga dia menjilat jarinya dahulu kerana dia tidak mengetahui pada makanannya, bahagian mana yang terdapat keberakartan” (HR Muslim)
.
Jilat Jari Setelah Selesai
Setelah selesai makan maka licinkanlah pinggan anda dan jangan biarkannya dengan sisa-sisa makanan setelah itu jilatlah sisa makanan yang masih melekat pada jari-jari. Saintis menemuienzim (bahan percerna makanan yang menghadamkan makanan) banyak terkandung di celah jari-jari, iaitu 10 kali ganda terdapat dalam air liur.
Dari Ibn Abbas r.a. berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Apabila seorang daripada kamu telah selesai makan makanan, maka jangan disapu jari-jari sehingga dijilat (terlebih dahulu) atau dijilatkan (oleh orang lain)”(HR Bukhari dan Muslim)
“Dan janganlah ia mengelap tangannya dengan mindil/tuala hendaklah ia menjilati tangannya, kerana seseorang itu tidak mengetahui pada makanannya yang mana yang mengandungi berkat untuknya, sesungguhnya syaitan itu selalu mengintai untuk merampas harta manusia dari segala penjuru sehingga di tempat makannya. Dan janganlah ia mengangkat shahfahnya hingga menjilatinya dengan tangan, kerana sesungguhnya pada akhir makanan itu mengandung berkat.” (Kitab Silsilah hadits-hadits shahih).
Berkata Imam Nawawi, tentang makna kalimat “Pada makanannya yang mana yang diberkahi.” Ia berkata: Sesungguhnya makanan yang dihidangkan untuk manusia itu mengandung berkat, sedang dia tidak mengetahui apakah berkat itu pada makanan yang ia makan atau pada sisa makanan yang melekat di tangannya atau pada sisa makanan di dalam shahfah atau pada suapan yang jatuh. Demikian hendaklah ia menjaga semua itu agar selalu mendapat berkat.” (Fathul Bari 9/578).
.
Doa Setelah Selesai Makan
Setelah majlis makan itu selesai maka ucapkanlah ‘alhamdulillah’ kepada tuhan yang telah memurahkan rezekinya kepada kita
Dari Abi Umamah r.a., “Adalah Rasulullah SAW. apabila selesai makan menyebut, ‘Alhamdulillahi katsiran toyyiban mubarakan fih, ghaira makfiyyin wa la muwaddi’in’. wa la mustaghnan ‘anhu rabbana’ ” (HR Bukhari)
Dari Muad bin Anas r.a. berkata: Rasulullah SAW bersabda, “Sesiapa yang selesai makan, kemudian menyebut, ‘Alhamdulillah- illazi ath’amani haaza, wa razaqanihi min ghairi haulin minni wa la quwwatin’, akan diampunkan dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR Tirmidzi)
.
Menghormati Dan Bertolak-Ansur
Bercakap dengan berjamaah yang makan bersama dengan lemah lembut dan hormat. Jika terpaksa meninggalkan majlis makan terlebih awal maka segeralah minta keuzuran kerana hal tersebut. Memaafkan tetamu yang meminta kemaafan daripada tuan rumah.
Sesiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhirat hendaklah ia menyambung ikatan silaturahim. Sabda Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh al-Bukhari dan Muslim: “Sesiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhirat maka hendaklah ia memuliakan tetamunya. dan “Tidak sempurna iman seseorang di antara kalian hingga ia mencintai saudaranya sebagaimana mencintai dirinya sendiri.”
Silaturahim sebenarnya lahir daripada penghayatan umat Islam terhadap konsep hablum-minal Allah (hubungan manusia dengan Allah) dan hablum-minannas (hubungan sesama manusia), sebagaimana firman Allah: “Mereka diliputi kehinaan di mana sahaja mereka berada kecuali jika mereka berpegang kepada tali (agama) Allah dan tali (perjanjian) dengan manusia.” (Surah Ali Imraan, ayat 113).
.
Membersih Mulut Dan Bersugi
Rasulullah SAW menyarankan supaya bersugi (memberus gigi) setiap kali selepas makan untuk menunaikan solat. Rasulullah SAW amat tidak menyukai kepada orang yang tidak bersugi setiap hari.
Membersihkan mulut, lidah dan gigi, sebaik-baiknya menggunakan siwak atau berus beserta ubat gigi yang diyakini halal. Amalan bersugi adalah sunat muakad, sebagaimana sabda Rasulullah SAW: “Andainya tidak menyusahkan atas umatku, nescaya aku menyuruh mereka bersugi setiap kali mendirikan solat.”
.
Tidur Sebentar (Qailullah)
Rasulullah SAW akan tidur sebentar (Qailullah) dengan kadar masanya antara 10 hingga 30 minit selepas makan tengahari iaitu setelah berzikir beberapa ketika. Jangan terus tidur selepas makan, ia akan menyebabkan sembelit dan tidurlah sebelum masuknya waktu Asar.
Rasulullah SAW bersabda: “Memakan sahur itu boleh memberi kekuatan untuk berpuasa pada siang hari dan qailullah (tidur sekejap) pada siang hari (sebelum Zuhur) boleh memberi kekuatan untuk qiamullail.”    Hadis riwayat Ibnu Abbas.
Sekiranya  tidur tanpa berniat untuk bangun menunaikan solat sunat di tengah malam maka tidaklah mendapat sebarang pahala pada tidur tersebut.
Kesimpulannya adab makan yang dipamerkan oleh Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi Wasalam seharusnya diikuti dan diteladani oleh semua masyarakat demi meraih keberkatan dan kesihatan yang mantap.
.

                                                  والسلام